Minggu, 21 Juli 2013

1000 hari

Bukan waktu yang singkat. Tapi sulit dipisahkan. Tapi sulit dilupakan. Tapi sulit menghilang kata "tapi".

1000 hari yang lalu dengan 1000 hari setelah 1000 hari yang lalu, masih sama.

Masih menunggu..

Jumat, 12 Juli 2013

Curhat

Tulisan ini didasari oleh mention-an teman aku, kemaren malam. Kurang lebih seperti ini:
"ngapain aku hemat? Ngapain aku bersepeda? Toh, bensin akan habis juga. Toh banyak yang gunakan bensin. Toh mereka juga ga berhemat. Jadi, sebelum habis, puas-puasin aja menggunakan bensin."

Kalimat di atas memang tak sepenuhnya sama dengan kalimat teman aku. Tapi, kalau dirangkai dari mention dia, menghasilkan kalimat seperti di atas.

Aku tau dan selalu mengerti. Aku tidak akan menyalahkan sesorang berpendapat seperti itu. Karena itu pendapat, jadi tidak bisa diganggu.

Kalimat dari dia, menyadarkanku kembali. Bahwa, pendapat dia itu mewakili orang-orang di Indonesia. Hmm, kebesaran? Ya udah, mewakili orang-orang yang tinggal di Banjarmasin.

Aku ingin bercerita lagi. Mungkin ini sudah kesekian kalinya.

Aku bersepeda ke kampus, disebabkan banyak hal. Hal pertama yang membuatku kepengen bersepeda adalah melihat mahasiswa-mahasiswa lain yang bersepeda ke kampus. Memang, jumlahnya sedikit. Sangat sedikit jika dibandingkan mahasiswa yang menggendarai kendaraan bermotor ke kampus. Aku kagum dengan mahasiswa yang bersepeda ke kampus. Mereka berani beda. Mereka anti mainstream.

Hal kedua, karena aku prihatin dengan kota yang aku ini. Kota Banjarmasin yang sering sekali mengalami kelangkaan bahan bakar minyak. Bensin terutama.

Hal ketiga, aku sudah terlalu bosan menggendarai kendaraan bermotor. Bagiku, menggendarai kendaraan bermotor itu membuat aku ngantuk pada waktu di jalan raya.

Badan sehat karena bersepeda itu bagiku itu bonus.

Sungguh disayangkan. Tidak banyak orang yang menginginkan untuk mau menghemat pengguna bensin. Mereka beranggapan, kalau barangnya ada yaa dimanfaatkan. Kalau sudah tidak ada, itu dipikirkan ntar.

Ini bukan sekedar hemat bensin. Ini lebih dari itu. Jika kita mau berubah, kemacetan akan berkurang. Jika kita mau berubah, kelangkaan bensin tidak terasa dampaknya. Jika kita mau berubah, subsidi untuk orang miskin lebih tepat sasaran.

Ah, bingung mau mengakhiri dengan kalimat apa. Ya udah, intinya aku mau berhemat untuk orang lain. Aku bersepeda untuk orang lain. Itu caraku.