Rabu, 16 April 2014

Dua Tahun Bersepeda Ke Kampus

 

Yap, 16 April 2012 adalah tanggal di mana saya memulai untuk bersepeda ke kampus. Sebelumnya, tanggal 9 April 2012, baru dibelikan sepeda oleh orang tua saya. Pada saat itu, alasan mengapa membeli sepeda, dikarenakan adanya rencara menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pertenggahan tahun tersebut. Selain itu, waktu itu, terjadi antrean dihampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kota Banjarmasin. Kemudian, belakangan, kenaikan itu ditunda hingga setahun kemudian.

2 tahun lalu, masih merasa canggung. Saya berasa ada yang aneh. Begitupun dengan orang-orang yang memperhatikan saya. Saya bukan orang yang hobi bersepeda. Terakhir punya sepeda pada saat saya kelas 2 SMP. Sejak dijual, tak pernah lagi bersepeda. (saya tipikal orang yang enggan meminjam punya orang lain. Jadi, meskipun teman saya punya sepeda, saya tidak berkeinginan meminjam sepedanya). Karena sudah lama tidak bersepeda, maka perlu waktu seminggu untuk mempersiapkan diri untuk bersepeda lagi.

Sebenarnya, hari itu masih kurang percaya diri. Tapi, saya berpikir, jika tidak dimulai, tidak akan ada perubahan. Ada beberapa faktor yang membuat saya sangat berkeinginan bersepeda ke kampus. Bahkan, keinginan itu sudah ada sejak awal tahun 2012. Selain tentang BBM tadi, faktor kampus saya yang sudah penuh dengan kendaraan bermotor juga mempengaruhi saya. Ah, kayanya nggak perlu membahas tentang itu lagi. Intinya, saya sudah bosan melihat keadaan kampus saya. Saya sudah bosan melihat keadaan macet di mana-mana. Saya sudah bosan mendengar keluhan-keluhan dari orang lain tentang macet lah, polusi lah, antre beli bensin lah. Dan, saya sudah bosan mengendarai kendaraan bermotor.

Selama 2 tahun ini, sudah banyak hal yang saya rasakan. Celaan, sudah biasa. Pujian, juga sudah biasa. Semua itu, sedikit banyak membuat saya semakin termotivasi agar selalu berusaha bersepeda. Tidak cuma ke kampus, tapi juga ke tempat-tempat yang masih memungkinkan ditempuh menggunakan sepeda. Ya, tidak semua tempat dapat ditempuh dengan sepeda. Setidaknya, sudah mengurangi intensitas mengendarai kendaraan bermotor.

Saya tidak seperti mereka yang benar-benar menjadikan bersepeda sebagai hobi. Saya bahkan tidak terlalu mengerti istilah-istilah dalam bersepeda. Saya bahkan tidak terlalu memahami bagian-bagian yang ada di sepeda. Yang saya tahu, sepeda itu menyehatkan. Yang saya tahu, sepeda itu tidak menghasilkan polusi udara dan suara. Yang saya tahu, sepeda itu tidak memerlukan bensin. Yang saya tahu, sepeda itu tidak memacetkan jalan raya. Yang saya tahu, bersepeda lebih menyenangkan daripada mengendarai kendaraan bermotor. Itu yang saya tahu.

Jumat, 11 April 2014

Tentang Sore Tadi

Seperti biasa, setiap jumat sore adalah waktu untuk berkumpul dengan teman-teman mahasiswa yang bersepeda ke kampus. Kalau tidak salah, hari ini adalah jumat yang ke sepuluh. Ya, memang, ada juga saatnya tidak berkumpul di jumat sore. Dua kali. sebelum hari ini, yang berkumpul tidak lebih dari tujuh orang. Aku bisa memaklumi. Namanya juga mahasiswa. Punya kesibukan tersendiri. Aku tidak bisa (dan memang tidak boleh) menyalahkan mereka. Konsekuensinya, seperti itu.

Tapi tidak hari ini. Tapi tidak sore tadi. Ada penambahan orang yang sangat signifikan. Tapi bukan itu fokus penulisan ini. Tapi, memang, semua orang itu sebelumnya belum pernah bertemu. Eh, pernah deng. Pas membagikan Bike tag Bike to Campus Banjarmasin. Tapi (dari tadi "tapi" mulu) saat itu waktunya singkat. Jadinya tak begitu memperhatikan wajah-wajah mereka. Ternyata, sore tadi, ada sosok yang wajahnya begitu familiar di otakku. Pertama, laki-laki yang mirip teman sewaktu SMA. Kedua, perempuan yang mirip kamu.