---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Postingan ini sebenarnya adalah bentuk kegalauan. Sebagai anak tunggal, ada perasaan "ayo dong, harapan satu-satunya nih!". Dan mungkin, juga, setiap anak tunggal merasakan hal yang sama. Saya takkan menyalahkan karena saya anak tunggal. Dilahirkan sebagai anak apapun, anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu sekalipun, tentu hendak membahagiakan orangtuanya. Begitupula saya.
Oh ya, status saya bukan anak-anak lagi. -___-
Euphoria yuudisium dan wisuda, sudah lewat. Tak perlu larut dalam keadaan ceremonial itu. Bahkan setelah saya keluar dari ruang sidang di tanggal 20 Mei lalu, pertanyaan ini selalu ada dipikiran.
Lalu?
gan bisa minta data nya sebagai referensi?
BalasHapusSilakan tulis alamat emailnya, nanti saya kirim. ☺
Hapus