Selasa, 31 Desember 2013

Terimakasih, Tahun 2013

Pada dasarnya, aku tidak menganggap pergantian tahun merupakan hal yang istimewa. Bagiku, pergantian tahun hanyalah bergantinya kalender yang lama dengan kalender baru. Setiap hari adalah pergantian tahun. Hari esok adalah pergantian tahun dengan tanggal yang sama di bulan yang sama dengan tahun yang lalu. Resolusi harusnya dibuat setiap hari, bukan setiap tanggal 31 desember aja. Sudah lama, aku tidak lagi keluar rumah pada saat malam tahun. Kalau tidak salah, sudah 7 tahun. Mending di rumah, nonton film yang ditayangkan di tv, ga perlu bermacet-macet, ga perlu menghirup asap knalpot, ah ga perlu.

Oke, cukup basa-basinya.


:D

Postingan ini bisa dikatakan sebagai rangkuman peristiwa yang telah terjadi di tahun 2013 terhadapku. Pastinya tidak semua. Tapi aku coba rangkum yang menurutku, peristiwa yang tidak di duga terjadi dan akan sulit dilupakan di tahun ini.

Langsung saja.

Yang pertama, tahun ini bisa membuat dua video yang secara tidak langsung berhubungan dengan Bike to Campus Banjarmasin. Apa istimewanya? Aku bikin sendiri. Aku rekam sendiri. Menggunakan handphone sendiri. Ngedit sendiri. Dan mengunggah juga sendiri. Aku merasa hebat karena itu. Aku sombong. Orang lain di kota ini (sampai saat ini), belum ada yang mengunggah video di youtube ataupun media sosial lainnya yang berkaitan dengan keluhan terhadap kota ini, terutama tentang kemacetan dan kemudian memberikan solusi dalam satu video tersebut. Aku yang pertama.

Kemacetan di Banjarmasin dan Solusinya


Kawasan Unlam Banjarmasin (Sudah) Seperti Jalan Umum!


Yang kedua, masih berkaitan dengan yang pertama yaitu dua kali di salah satu surat kabar di kota ini dalam terbitan yang berbeda di surat kabar yang sama, terpampang namaku di sana. Padahal aku tidak pernah menghubungi pihak surat kabar tersebut untuk diwawancara. Bukan aku, tapi dari pihak sana yang menginginkannya. Hehe.
Terbit tanggal 18 maret 2013.
Terbit tanggal 27 maret 2013.

Yang ketiga, mendapat tiket promo salah satu maskapai penerbangan. Hmm, sebut aja ya, Citilink. Aku dapat tiket promo RP55.000 itu loh. RP55.000 itu sekali terbang. Jadi kalo pulang-pergi, RP110.000. Murah kan? Banget.

Bukti
Pada kesempatan ini, aku juga harus bilang terimakasih kepada Achmad Husain yang telah mau menemani ke ATM pada pukul 23:30 WITA. Kalau tanpa dia, kayanya ga bakal bisa dapat tiket promo itu. Oh ya, terimakasih juga kepada Citilink. Ga ada delay sama sekali. Take off dan landing-nya mulus. Pramugari-pramugarinya juga mulus. Hehe.

Yang keempat, masih berhubungan dengan yang sebelumnya, gara-gara dapat tiket promo tersebut aku berkesempatan ke acara Jakcloth Year End Sale 2013. Awalnya, pengen pergi sendiri. Tapi, karena tak diizinkan, diutuslah abah(panggilan ayah dalam bahasa Banjar)ku, untuk menemaniku. Dengan beli harga tiket pesawat yang normal. Aku cuma perlu mengeluarkan uang RP110.000, sedangkan abahku mesti mengorbankan RP1.220.000 untuk bisa terbang dalam satu pesawat yang sama dan jadwal yang sama pula. Huft.

Flyer Jakcloth Year End Sale 2013

Tujuan utama ke acara itu, mau liat performnya Pee Wee Gaskins secara langsung. Sebulan sebelum keberangkatan, cukup bersemangat dan setelah mengetahui Totalfat (band asal Jepang) juga akan tampil, membuatku semakin semangat. Nalarku, sudah bisa diprediksi dua band itu pasti di panggung yang sama, di hari sama dan rundown-nya pun pasti bergantian. Sekitar 10 hari keberangkatan, jadwal pun dirilis. Dan benar, dua band itu di panggung dan hari yang sama dan rundow-nya  pun bergantian. Tapi, ternyata, harinya di hari jumat.

Jumat adalah hari keberangkatanku. Aku berangkat dari Banjarmasin pukul 15:50 WITA dan tiba di Jakarta pukul 17:00 WIB (tidak sesuai dengan jadwal di itinerary, terlambat 30 menit dikarenakan cuaca saat itu hujan). Sekitar pukul 18:00 WITA berangkat menuju Stasiun Gambir. Meskipun hujan baru reda, namun hari itu jalanan tidak begitu macet, tidak sesuai dugaanku. Sekitar satu jam, sampailah kami di Stasiun Gambir. Keadaan saat itu, masih hujan. Jadi kami memutuskan langsung mencari bajaj untuk menuju penginapan kami, di dekat Jalan Jaksa.  Pukul 18:30 kami sampai di Lawson, untuk bertemu pemilik penginapan. 15 menit kemudian, kami sudah di penginapan.

Sedikit review tentang tentang penginapan yang kami inap selama 4 hari-3 malam. Konsep penginapan ini, "feel like home". Dan memang benar, berasa rumah sendiri. Ada TV, ada AC, ada kamar mandi, ada handuk, ada suguhan teh/kopi, ada dua tempat tidur dan ada sinyal Wi-Fi gratis. Lumayan kan? Per malam juga juga ga mahal, cuma RP150.000 aja kok. Tempatnya sangat dekat dengan Lawson dan Circle-K yang di Jalan Jaksa. Recomended deh, untuk yang mau menginap di penginapan murah dekat Monas atau dekat halte busway Transjakarta, dengan fasilitas yang memadai. Mungkin sisi minusnya, saat itu kami mesti beli sabun mandi. Aku sih yakin, kalau bilang sama pemiliknya, pasti diberi. Tapi kami tidak lakukan itu. Gapapalah, murah itu.

Nina House, itu penginapan kami.
Oke, cukup. Kembali ke cerita Jakcloth. 

Sebenarnya, kalau dipikir-pikir lagi, kami bisa saja pada saat itu pergi ke acaranya untuk menonton Pee Wee Gaskins dan Totalfat. Tapi, karena kami baru pertama kali ke Jakarta tanpa rombongan dan takut pulangnya terlalu larut yang kecil kemungkinan masih ada bus Transjakarta  yang beroperasi. Maka kami putuskan malam itu cuma jalan-jalan hingga.. tugu selamat datang. Yang kecewa sih, aku. Tapi ya sudahlah, gagal nonton Pee Wee Gaskins dan Totalfat, tergantikan dengan nonton Alone At Last dan Rocket Rockers secara langsung.

Rocket Rockers - Hari Untukmu + Aku Memilih Setia (Cover)  + Finishkan


Dan yang terakhir, tak menyangka tahun ini bisa bertemu kamu lagi. Kayanya untuk yang ini, ga perlu dibahas terlalu mendalamnya. Intinya, pada tahun 2012, aku tidak terlalu banyak berharap bisa bertemu kamu lagi pada tahun-tahun berikutnya, tapi takdirnya ternyata tahun ini bisa bertemu lagi.

"Kau masih seperti yang dulu, begitu menyenangkan.." #np Rocket Rockers - Reuni.

:)
Terlepas dari kelima peristiwa yang telah disebutkan, tahun ini juga harus bersyukur karena masih diberi nafas secara gratis oleh Allah SWT, kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga serta rezeki-rezeki lainnya yang datang tak terhingga jumlahnya.

Terimakasih, tahun 2013.

Selasa, 31 desember 2013. 07:19 WITA.

Selasa, 24 Desember 2013

Smzoc Ozo Vrzrbqeo

Crgozo Obxmteow..

Tylybriqeo ioox, ocr qrbmt iyqpprqocoq toqzm trqpom mqm. Tylqouqeo ocr mqpmq qrbmt zyqpoq srbmtoq “qauiob” sogm coeoqo msr trzow syubobr imoqtsuoi. Wywy.

Trzow boio soc iyigatsmqp syqsoqp kruwosoq zm lbap. Syursoio syqsoqp coir. :)

Wii, irqcmq couyqo sowrq mqm wrlrqpoq cmso iyilomc.

Cobor lrbyw vrvru, tylyqouqeo ocr smzoc syubobr lyucymqpmqoq tygysm sowrq mqm. Tylyqouqeo, ocm smzoc lyucymqpmqoq coir bopm. Tylyqouqeo, ocr lyucymqpmqoq qpy-xabbah shmssyu coir bopm. Zoq smzoc gyuqow syuloeoqpcoq, sowrq  mqm.

Obxmteow, syiowcr..

Yw, lyqsou. Cmso syioqoq pq tmw?

Po vybot.

Ogogrq msr, vozm tycouoqp tyzoqp zyqpoq Ueoq eo? *xuaqsob oios qoqeoqeo*

Ocr lmqprqp qmw, ocr larw kyilrur po tmw?

Labyw po ocr lyucoso: “cac toio zmo?”

Labyw po ocr lyucoso: “cosoqeo po trco gyuacac, sogm cyqogo toio zmo?”

Po labyw eo?

Wrxs.

Cygozo Obxmteow (eoqp tygyusmqeo) tyzoqp crbmow.

Lyqouoq qmw lybti iotrc “irqppr syqoqp”?

Gozowob ocr mqpmq qaqsaq xmbi “Botcou Gyboqm 2: Yzyqtau: woum mqm, louyqp coir.

Sogm, cobar iyioqp coir smzoc lmto, eo ior pmioqo bopm. Irqpcmq zmbomq cytyigsoq, lmto. :)

Obxmteow..

Tycouqp lrboq zytyilyu, lrboq zm ioqo cmso syumsyuoctm. Tmw iotmw mqpos, zm uroqp K got ocr qpotmw oltyqtm cywozmuoq zm PA zrbr. 3 sowrq eoqp bobr.

Ocr coqpyq iaiyq msr. Hobor tmqpcos, sogm iotmw syumqpos vybot zmmqposoqcr.

Oupw.

Obxmteow..

Vopo zmum eo. :)

- Irwoiiz Teouhoqm

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ga ngerti?

Nih ada bocorannya:  



Rabu, 06 November 2013

Minggu, 03 November 2013

Car Free Day di Banjarmasin, katanya..

Di bawah ini merupakan foto-foto pagi ini, minggu 3 november 2013..

 

  

 

 

 

 

 


 





 


 

Foto-foto di atas diambil dari pukul  06:15 WITA hingga 07:15 WITA. Maaf saya tidak memberikan keterangan pada setiap foto. Kayanya cukup dilihat tanpa diberi keterangan, sudah jelas kan?

Pada postingan ini, saya enggan berkomentar, saya hanya mengingatkan pada tweet ini:


:)


Senin, 28 Oktober 2013

Banjarmasin Tidak Ramah untuk Pesepeda dan Pejalan Kaki

Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan kini sudah menjelma menjadi kota metropolitan, ditandai dengan peningkatan populasi yang tiap tahun kian melonjak, juga pembangunan sarana-sarana pendukung aktifitas publik semakin digalakkan.

Dengan segudang kemajuan yang ditorehkan Banjarmasin, rupanya belum mampu memuaskan seluruh masyarakat kotanya sendiri. Kepengapan, polusi udara, macet dan sumpek, ala kebanyakkan kota metropolitan di Indonesia mereka rasa kan, kian hari kian mengganggu. Ditambah dengan proyek Fly Over Gatot Subroto, semakin memperkeruh keadaan Banjarmasin.

Kota yang tidak lebih besar dari wilayah Jakarta Barat ini juga dirasa tidak ramah untuk pesepeda dan pejalan kaki, golongan “green” ini terkesan dianak tirikan, mereka seperti tidak dianggap dan juga tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah kota. Terbukti dengan tidak adanya sarana pelengkap untuk pesepeda di Banjarmasin, seperti parkir sepeda yang aman. Untuk pejalan kaki, nasib mereka lebih buruk lagi, trotoar-trotoar di Banjarmasin seperti “ogah” dilintasi oleh kaum satu ini, lintasan dengkulers ini rusak dimana-mana, pun ada yang bagus jumlahnya sedikit, itu juga kadang dipakai untuk lapak pedagang kaki lima (PKL), belum lagi pengendara kendaraan bermotor yang egois, memakan lintasan kaum dengkulers.

Sepengetahuan penulis, penggunaan sepeda pada masyarakat Banjarmasin sedang menjadi trend belakangan ini, walau tidak sporadis, sepeda menjadi salah satu pilihan alternatif masyarakat Banjarmasin untuk berpergian. Namun ini belum juga menyadarkan Pemkot untuk memberikan fasilitas yang laik untuk pesepeda, jalur khusus sepeda contohnya. Mungkin Pemkot sudah merasa puas dengan digelarnya car free day (CFD) tiap akhir pekan di Siring, padahal dengan memberlakukan CFD ini Pemkot malah terkesan tidak serius, karena hanya satu lajur saja yang digunakan masyarakat kota Banjarmasin untuk berolahraga, lajur sebelahnya tetap digunakan untuk lalu lalang kendaraan bermotor.

Padahal andaikan, Pemkot serius mengatasi kemacetan di Banjarmasin, tak perlu membangun Fly Over, cukup sediakan jalur khusus sepeda beserta fasilitas penunjangnya, niscaya semakin banyak masyarakat tertarik untuk melakukan aktifitas sehari-hari menggunakan sepeda, bukan lagi kendaraan bermotor. Ini hanya salah satu solusi untuk meredam kemacetan di Banjarmasin yang semakin parah.

Tapi yaaa itu tadi, andaikan serius..

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Banjarmasin sendiri sudah membawa dampak yang sangat signifikan, mereka “penyumbang” ketidak-teraturan dan juga sedikit banyak melunturkan ke-estetika-an kota yang berjuluk Kota Bungas ini. Mestinya kaum “green” mendapat porsi perhatian khusus Pemkot Banjarmasin, merekalah pahlawan lingkungan sesungguhnya.

Banjarmasin oh Banjarmasin, kemodernan mu membuat kami kian ripuh…

Hasil copy paste dari sini.  Tenang, sudah minta izin kok. :)

Senin, 21 Oktober 2013

Semakin Banyak Orang Yang Belajar Menyetir, Maka Akan Semakin Macet

Logikanya benar aja kan?

Kalau menurut saya sih, logikanya benar.

Lebar jalan yang tak setiap hari melebar, tapi setiap hari ada saja mobil latihan mengemudi yang lalu lalang di jalan raya.

Seperti apa mobilnya?

Seperti ini:


Kalau dijejerkan, seperti ini:


Saya bisa memahami, saya tahu, hak kalian belajar menyetir. Dan saya juga tahu, jalan raya juga ada hak orang lain.

Pertanyaannya..

Apakah macet adalah ciri khas kota yang disebut kota metropolitan?

Apakah menggunakan kendaraan pribadi setiap hari adalah kebiasaan orang-orang yang tinggal di kota yang disebut  kota metropolitan?

Jika benar seperti itu,

maka saya merindukan masa-masa Banjarmasin yang setiap sebelum saya tidur, saya selalu mendengar suara mesin klotok yang melintas di depan rumah saya.

Saya merindukan masa-masa Banjarmasin yang bagi sebagian besar orang, kendaraan bermotor pribadi seperti sepeda motor dan mobil adalah sebuah barang mewah dan sangat sulit untuk dibeli.

Saya  merindukan masa-masa Banjarmasin yang mayoritas orang-orangnya masih gunakan jukung, klotok ataupun sepeda sebagai alat transportasi utamanya selain berjalan kaki.

Saya memahami, zaman telah berubah.

Dan pasti akan berubah.

Banjarmasin telah tak seribu sungai lagi.

Untuk Mahasiswa Banjarmasin


Jumat, 11 Oktober 2013

Perbedaan Akun Twitter Gubernur Kalimantan Selatan dengan Akun Twitter Walikota Bandung

 

Yang di atas adalah akun twitter gubernur Kalimantan Selatan yang merupakan tweet tanggal 24 september 2013. Sedangkan, yang di bawah adalah akun twitter walikota Bandung yang merupakan tweet tanggal 11 oktober 2013.

Bisa memahami, apa perbedaannya? :(

Update! 

Setelah saya mention akun gubernur Kalimantan Selatan, kemudian beliau membalas seperti ini:


Setelah itu, saya kemudian membalas lagi..

Lalu akun gubernur Kalimantan Selatan, membalas..


Bagi yang ga ngerti apa itu "menggaduhi urang", "menggaduhi urang" bisa diartikan "ngurusin orang lain".

Saya kecewa dengan balasan beliau yang terakhir.

Maksud saya bukan "ngurusin orang lain", tapi ingin menunjukan perbedaan antara dua akun tersebut. Apakah itu termasuk "ngurusin orang lain"?

Sama saja kan, ketika ada orang lain berbuat perbuatan positif kemudian saya memberitahukan kepada teman saya bahwa orang tersebut telah berbuat perbuatan positif. Tujuannya, agar teman saya ini tahu dan mungkin saja membuat teman saya ini melakukan hal yang sama dengan apa yang saya ceritakan kepada teman saya itu. Salahkah?

Jika yang saya ceritakan  kepada teman saya itu adalah pebuatan yang negatif, menurut saya, itulah yang namanya "ngurusin orang lain".

Apakah saya yang salah?

Mungkin.

Maaf bah,  bukan maksud ulun membanding-bandingkan pian dengan orang lain. Tapi, bukankah kritiknya itu boleh?

Senin, 07 Oktober 2013

Prinsip

Dua prinsip sederhana yang mulai dan akan terus saya praktikkan.

1. Jika ada orang lain berkomentar tentang saya dan komentar itu memang benar adanya (sesuai dengan kenyataannya), maka yang akan saya lakukan adalah introspeksi diri.

2. Jika ada orang lain berkomentar tentang saya dan komentar itu memang mengada-ada (tidak sesuai dengan kenyataannya), maka yang akan saya lakukan adalah tidak menanggapi.

Jumat, 04 Oktober 2013

Kompilasi Foto-Foto Trotoar di Banjarmasin

Langsung saja, biarkan foto yang berbicara:

1. Foto pembukaan

Jalan S. Parman
2. Trotoar atau tempat pembuangan sampah?

Jalan S. Parman
3. Ini gimana lewatnya ya?

Jalan S. Parman
4. Mungkin, ini ya penyebab kenapa sekarang jarang orang Banjarmasin yang berjalan kaki.

Jalan S Parman
5. Lagi, ini trotoar atau tempat pembuangan sampah?

Jalan S. Parman
6. Membahayakan!

Jembatan Pangeran

7.Di mana trotoarnya?

Jalan Hasan Basri
8. Pernah melihat trotoar yang berbentuk pasir dan berbatuan? Tuh, di Banjarmasin ada.

Jalan Hasan Basri
9. Bukti saya berjalan kaki :)

Jalan Hasan Basri
10. Tampak dari depan.

Jalan Hasan Basri
11. Tampak dari atas.

Jalan Hasan Basri

12. Trotoar menuju Universitas Lambung Mangkurat.

Jalan Hasan Basri
13. Suasana di kawasan Universitas Lambung Mangkurat.

Kawasan Unlam Banjarmasin
14. Depan gedung Sultan Suriansyah.

Jalan Hasan Basri
15. Ah sudah biasa.

Jalan Hasan Basri
16. Permisi.

Jalan Hasan Basri
17. Hmm.

Jalan Hasan Basri
18. Masih belum bosan kan, melihat trotoar yang seperti ini?

Jalan Hasan Basri
19. Lumayan, lah.

Jalan Hasan Basri
20. Yah, ternyata di depan seperti ini.

Jalan Hasan Basri
21. Hehe.

Jalan S. Parman
22. Sekedar info aja sih, dulu sempat bersekolah dasar di sini. Iya, sempat.

Jalan S. Parman
23. Ini motret trotoar atau..

Jalan S. Parman
24. Udah ga ada kata-kata lagi.

Jalan S. Parman
25. Tuh yang mau nyewa baju toga. *salah fokus*

Jalan S. Parman
26. Di Banjarmasin, trotoar itu serbaguna.

Jalan S. Parman
27. Model di tengah trotoar.

Jalan S. Parman
28. Pejalan kaki mesti berjalan zig-zag.

Jalan S. Parman
29. Pernah melihat trotoar yang bentuknya miring? Di Banjarmasin, ada loh.

Jalan Perintis Kemerdekaan
30. Bagi yang merasa itu mobil Anda, selamat telah masuk ke blog saya. :)

Jalan Perintis Kemerdekaan
31. Ga salah kok. Namanya juga usaha. Kan sudah dibilang, trotoar di Banjarmasin itu serbaguna. :)

Jalan Perintis Kemerdekaan
32.Yah, gimana lewatnya nih? :(

Jalan Perintis Kemerdekaan
33. Ya gitu deh.

Jalan Sulawesi
34. Akhirnya, foto terakhir. :)

Jalan Sulawesi
Foto-foto di atas adalah foto yang saya ambil fotonya pada pagi hingga siang tadi. Foto-foto di atas juga masih berhubungan dengan postingan saya sebelumnya yang berjudul "Saya Berjalan Kaki Dari Pasar Lama Menuju Unlam Banjarmasin Secara Pulang Pergi". Yap, itulah trotoar-trotoar yang saya lalui. Next, mungkin, akan ditambah lagi foto-foto trotoar di Banjarmasin di jalan yang berbeda dengan jalur jalan saya berjalan kaki.

Terakhir nih,  pernahkah Anda memperhatikan kalau trotoar di Banjarmasin seperti foto-foto di atas? Hehe. :)

UPDATE!

Hari ini, tanggal 22 oktober 2013, ternyata ada keluhan masyarakat Banjarmasin tentang trotoar di Banjarmasin di koran Metro Banjar. Ntah, apakah oang yang mengirimkan SMS tersebut adalah orang yang telah melihat dan membaca postingan ini atau tidak. Yang terpenting, trotoar memang harus diperhatikan. Bukan cuma menjadi solokan tapi juga untuk pejalan kaki agar tak perlu lagi berjalan kaki di atas aspal. :)