Kamis, 15 September 2016

Cerita Si Bos dan Anak Buah

Antara tingkat jabatan dengan tingkat senioritas, mana yang lebih penting?

Ceritanya, ada seorang bos memiliki anak buah yang jauh lebih berpengalaman daripada dia. Dia menjadi bos karena memenangkan pertarungan dengan ratusan kandidat bos lainnya. Sedangkan anak buahnya, sudah bekerja puluhan tahun dan karena merasa lebih senior, kerap anak buahnya ini merasa dirinya yang paling benar, dirinya yang mengeluarkan pendapat dan harus disetujui oleh siapapun, termasuk bosnya yang masih bau kencur.

Si bos ini orangnya pendiam. Tidak banyak ngomong. Berbanding terbalik dengan anak buahnya. Anak buahnya banyak ngomong, karena dia lebih senior.

Suatu ketika, si anak buah ini mengusulkan sesuatu. Usulnya cukup baik. Masih masuk dalam penalaran bosnya. Setuju saja, pada dasarnya. Namun, bosnya kurang setuju dengan alasannya. Anak buahnya ini mengusulkan memindahkan pos satpam di tempat kerjanya yang memang sudah kurang memadai ke tempat persis jalur orang-orang ke toilet kantor. Alasan pemindahan ini adalah, kata si anak buahnya, untuk tidak lagi masyarakat umum masuk ke toilet yang dimaksud, karena itu bukan toilet umum. Katanya. Sedangkan si bos, setuju pos satpam direhab, pos satpam perlu dipindahkan karena posisi yang sekarang ini menutup sebagian lahan parkir, tapi tidak setuju alasannya untuk menutup jalur masyarakat ke toilet. Di tempat kerja mereka ini, tempatnya bukan di pasar. Dan terlebih lagi, masyarakat yang datang, sering kali, masyarakat pelosok yang ada memiliki urusan dengan tempat kerjanya. Bagi bosnya, permasalahan kencing atau beraknya masyarakat tidak bisa ditahan atau dipaksa untuk tidak memperbolehkan mereka masuk ke toilet tempat kerjanya. Di sisi lain, di sekitar tempat kerjanya, tidak ada toilet umum. Benar, toilet tempat kerjanya juga bukan toilet umum, tetapi toilet mereka memiliki akses dari luar, ada akses jalan dari masyarakat umum untuk membuang hajat mereka.

Pada akhirnya, si bos pendiam yang bau kencur ini mengalah dengan anak buah yang sudah senior. Benarnya keputusan si bos untuk mengalah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada yang perlu dikomentari, komentarin aja. :)