Rabu, 19 Juni 2013

Membedah video "Kawasan Unlam Banjarmasin (sudah) Seperti Jalan Umum!"



Ini adalah video kedua saya. Yang pertama adalah "Kemacetan di Banjarmasin dan Solusinya". Anggap saja, video ini adalah video sekuel dari video tentang kemacetan tadi itu.

Mari membedah..

Universitas Lambung Mangkurat merupakan universitas tertua di pulau Kalimantan. Tertua berarti Unlam adalah universitas pertama di pulau Kalimantan. Karena tua itulah, Unlam memiliki permasalahan yang kompleks.

Di sini, saya adalah mahasiswa biasa. Yang cuma kuliah lalu pulang. Saya tidak ikut dalam kepengurusan HIMA, BEM fakultas apalagi BEM KM Unlam. Saya hanyalah mahasiswa biasa semester 4 (otw 5) yang prihatin dengan keadaan kampus Unlam.

Sejak hari pertama saya kuliah, saya sudah merasakan rasa keprihatinan terhadap Unlam. Masalah ini, masalah itu hingga masalah ini dan itu. Saya tidak banyak berbuat. Saya sulit mencari teman yang sepemikiran dengan saya.

Video "Kawasan Unlam Banjarmasin (sudah) Seperti Jalan Umum!" merupakan perkembangan dari tulisan saya Tentang Kawasan Universitas Lambung Mangkurat yang Seperti Jalan Umum. Kalau itu cuma sekedar tulisan, sekarang ada visualnya.

Kenapa di saat SBMPTN berlangsung? Karena ada 6.030 peserta yang datang ke Unlam. Ini data saya dapat dari berita online. Googling aja. Dan saya tahu dan mengerti kalau yang datang itu bukan cuma orang Banjarmasin tapi juga dari luar Banjarmasin. Untuk itu, video dan tulisan ini hanya bertujuan untuk menyadarkan kita semua kalau (memang) kawasan Unlam Banjarmasin (sudah) seperti jalan umum.

Video itu benar adanya. Tidak mengada-ngada. Jika kalian berada pada waktu itu (18 juni 2013) kemungkinan besar Anda melihat saya. Hehe.

Lanjut..

Kenapa membahas kendaraan bermotor?

Sederhana, karena saya sudah (maaf kasar) muak dengan keberadaan kendaraan bermotor yang sudah terlalu banyak di Banjarmasin. Perlu bukti? Coba tonton video pertama saya. Video pertama saya itu jelas terlihat bagaimana perasaan saya terhadap Banjarmasin.

Kenapa Unlam Banjarmasin?

Karena saya kuliah di sana. Karena Unlam Banjarmasin adalah tempat favorit kuliah (setidaknya) regional kalsel dan kalteng. Dan, karena Unlam Banjarmasin adalah kampus tertua di pulau Kalimatan.

Apa pesan di dalam video itu?

Pertama, sadar ga sih, Unlam Banjarmasin itu kampus, bukan jalan umum? Lalu kenapa banyak sekali kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari area kampus?

Kedua, masih sambungan dari yang pertama, Unlam Banjarmasin itu kecil loh. Saya bikin video itu cuma jalan kaki.

Ketiga, tentu saya ingin (minimal) mahasiswa asli orang Banjarmasin dan mahasiswa dari luar Banjarmasin yang peduli dengan Unlam Banjarmasin (secara sempit) dan Banjarmasin (secara luas) untuk beralih kendaraan bermotor yang kalian gunakan ke kampus. Pake apa dong? Bisa jalan kaki kalau tempat kediaman Anda dekat dengan kampus. Dekat itu seberapa jauh? Seberapa Anda bisa melaluinya dengan berjalan kaki.

Sedikit bercerita. Anda pernah ke Duta Mall berjalan kaki dari rumah? Saya pernah. Dan garis start-nya adalah pasar lama. Apakah itu dekat?

Lalu kalau ga sanggup jalan kaki, bersepeda. Saya sudah tahu kok alasan-alasan kenapa banyak orang yang tidak berminat untuk bersepeda ke kampus. Saya menjawabnya, sederhana saja. Yang penting adalah niat. Karena saya aja sudah lebih dari satu tahun menggunakan sepeda sebagai alat transportasi ke Unlam Banjarmasin.

Kenapa memilih lagu ini, lagu itu menjadi backsound video? Saya rasa lagu-lagu itu sesuai dengan isi video. Kalau ga suka, yaa jangan didengarkan.

Apa harapan setelah membuat video "Kawasan Unlam Banjarmasin (sudah) Seperti Jalan Umum!"? Seperti pesan-pesan yang ada di video itu tadi.

Maaf yaa, buat orang-orang yang tidak suka dengan video "Kawasan Unlam Banjarmasin (sudah) Seperti Jalan Umum!". Saya hanya ingin menuangkan rasa keprihatinan saya. Boleh kan?

1 komentar:

  1. keren bng videonya. Mungkin kesadaran diri masing'' orang yang susah bang, setiap orang kan berbeda" dlam membaca situasi lingkungnnya. mungkin abang sangat prihtin terhdp situasi jalan dikawasan unlam bjm dan mungkin lagi orang lain susah sadar dirinya. Kata dosen aku menjernihkn sungai yang berwarna coklat bisa tapi menyadarkan masyarakat yang membuat sungai itu berwrna cklat yang sangat susah. jadi mungkin solusi aku kesadaran diri sendiri dlu yang tanamkan bang. tapi itu sangat susah dan perlu waktu pjg.

    BalasHapus

Jika ada yang perlu dikomentari, komentarin aja. :)